Taman nasional gunung rinjani diusulkan jadi geopark dunia

Taman Nasional Gunung Rinjani, di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan salah satu lokasi yang akan diusulkan kepada United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (Unesco) sebagai geopark dunia, atau taman bumi pertama di Indonesia. Dua lokasi lainnya adalah Gunung Batur, Bali, dan Gunung Sewu, di Pacitan, Jawa Timur.

Menurut anggota tetap Taman Nasional Gunung Rinjani Heryadi Rachmat, Pemerintah Provinsi NTB diberikan kesempatan untuk mengajukan berkas usulan kepada Unesco sampai September 2010.

Direktur Produksi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Ahyaruddin, kata Heryadi, juga sudah meminta Gubernur NTB Muhammad Zainul Madjdi agar kelengkapannya diselesaikan. ‘’Kalau kelengkapan usulannya tidak segera dibereskan dan melewati batas waktu yang ditentukan, peluang untuk menjadi Rinjani sebagai geopark akan hilang,” kata Heryadi, Rabu (25/8).

Gunung Rinjani telah mendapatkan World Legacy Award dari Conservation International and Traveller (2004), dan finalis Tourism for Tomorrow Awards (2005 dan 2008) dari World Travel Tourism Council (WTTC).

Dibandingkan dengan Gunung Batur dan Gunung Sewu, Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki obyek wisata terlengkap. Selain gunungnya yang unik, juga kawah, danau, aliran lava terbaru, pemandangan alam, goa dan air terjun yang sangat indah. Lembaga yang mengelolanya pun sudah ada, yakni Rinjani Trekking Management Board.

Namun, kata Heryadi, Taman Nasional Gunung Rinjani belum pernah dikunjungi oleh asesor geopark dunia karena belum memperoleh dukungan dokumen dari pemerintah NTB. Padahal, dengan berbagai kelebihannya, Taman Nasional Gunung Rinjani sudah memenuhi syarat sebagai geopark. Selain pesona keindahan alamnya, juga memiliki keunikan sejarah dan proses geologinya.

Gunung Rinjani perlu dijadikan geopark agar bisa menjadikannya sebagai geoheritage maupun geodiversity, pelestarian keaneka ragaman geologi. Apalagi persyaratan untuk menjadi geopark, seperti yang tercantum dalam jejaring Global Geopark Network United Nations Educational, Scientific and Cultural organization ((GGN UNESCO) sudah terpenuhi.

Di antaranya persyaratan tersebut adalah geologi dan bentang alam, struktur manajemen pengelolaan, informasi dan lingkungan untuk pendidikan, kegiatan “knowledge-based geotourism” yang dilaksanakan, pelaksanaan ekonomi regional yang berkelanjutan, maupun akses masyarakat terhadap kegiatan di Rinjani.

Namun, hingga saat ini belum ada dukungan. Adapun Gunung Batur dan Gunung Sewu lebih berpeluang sebagai geopark. Kedua lokasi tersebut telah dikunjungi Ibrahim Kamoo. Guru Besar Universitas Kebangsaan Malaysia itu adalah salah satu seorang dari sembilan asesor geopark dunia.

Heryadi menuturkan diperlukan semacam komite nasional yang secara khusus menangani usulan geopark Indonesia ke Unesco. Hingga saat ini dari 58 geopark di dunia, khusus di Asia Tenggara baru ada satu geopark, yakni di Langkawi, Malaysia.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah NTB Rosyadi Sayuti menyatakan, Gunung Rinjani, Gunung Batur, dan Gunung Sewu, merupakan tiga lokasi sebagai calon geopark dunia yang diprioritaskan untuk segera diusulkan kepada Unesco. Hal itu merupakan hasil Workshop Nasional Geopark Indonesia yang diselenggarakan Pusat Penelitian Geo Teknologi LIPI di Bandung awal Agustus 2010 lalu. ‘’Kami dari tim geopark Rinjani akan bekerja keras melengkapi dokumen yang diperlukan,’’ kata Rosyadi.

sumber : http://www.sasak.org

Share